Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Keluarga Bantah Pencuri Tewas Ditembak Polisi Lampung Bawa Senjata Saat Ditangkap

Polisi saat ke rumah keluarga Firullazi, terduga pencuri ternak yang tewas saat ditangkap polisi. (Foto: Istimewa)

SUMSEL - Terduga pelaku pencurian, Firullazi (FRZ), tewas ditembak polisi Lampung saat ditangkap. 


Keluarga Firullazi (FRZ) di Sumatera Selatan (Sumsel) membantah pernyataan polisi yang menyebut Firullazi melawan polisi dan memiliki senjata api.


Keluarga menyebut warga sekampung siap jadi saksi bahwa FRZ saat tidak melawan ditangkap usai menunaikan shalat Maghrib.


"Tidak ada itu, tidak ada paman saya ditangkap ada senjata api. Saya ada di situ saat paman saya ditangkap. Yang ada itu paman saya ditangkapnya baru dari selesai salat," ungkap Keponakan FRZ, Uli, dilansir detikcom, Senin (30/1/2023).


Menurutnya, saat puluhan polisi yang menggunakan pakaian preman itu melakukan penangkapan disaksikan langsung oleh warga. 


Dia mengaku, saat penangkapan polisi hanya menyita pisau, parang, pelat nomor polisi, lampu sorot dan mobil yang baru sudah dibersihkan.


"Yang dibawa mereka itu pelat (nopol) mobil, lampu sorot di rumah, pisau dapur, golok berkarat untuk merumput (parang), kemudian mobil rentalan yang sudah dibersihkan mama (istri FRZ) karena baru dipulangkan. Pistol itu tidak ada, banyak saksi di sini, aku siap bersaksi, warga satu perumahan ini juga siap bersaksi," jelas Uli.


Terkait polisi yang menyebut FRZ berusaha melawan saat ditangkap dan membawa senjata api, Uli pun tegas membantah. 


Dia mengatakan FRZ ditangkap tanpa perlawanan apalagi memakai senpi.


"Jadi keterangan mereka (polisi) yang bilang paman kami melawan dan ingin menembak petugas saat ditangkap, itu tidak benar. Kami (keluarga) termasuk semua warga di perumahan ini akan bersaksi tidak ada pistol yang katanya dibawa paman kami saat ditangkap itu," tegas Uli membantah.


Dia juga mengatakan, polisi setempat dipimpin Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso, sekitar pukul 14.00 WIB sudah menyambangi rumah duka. 


Kedatangan polisi tersebut untuk berbelasungkawa dan memberikan santunan.


"Ada pak Kapolres Andi Baso baru dari sini, dia memberikan beras 4 karung dan mi satu dus," kata Uli.


Selain Kapolres, Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumsel AKBP Yenni Diarty juga membenarkan perwakilan dari Polres Lampung Utara datang ke rumah duka memberikan santunan didampingi Polsek Indralaya dan Polres Ogan Ilir. 


Menurutnya, tim dari Bid Propam Polda Sumsel juga sudah ke rumah duka melihat kondisi keluarga dan mengambil keterangan.


"Iya benar, berbagai upaya sudah dilakukan Polda Sumsel, Polres Ogan Ilir dan Polsek Indralaya. Kemarin, dari Polsek dan Polres juga sudah mendampingi Kasat Reskrim Polres Lampung Utara untuk memberikan santunan dan berbelasungkawa ke keluarga, datang rumah duka. Kalau Tim dari Propam, itu datangnya ya biasa, meminta keterangan, menggali informasi, agar ketika ditanya pimpinan mereka punya data," kata Yenni.


Keterangan Polisi Lampung


Sebelumnya, Polda Lampung sudah angkat bicara alasan FRZ tewas tertembak. Hal itu karena saat penangkapan FRZ disebut mengeluarkan senjata api dan berusaha melawan petugas.


Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Firullazi melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Oleh karena itu, pihak kepolisian melakukan tindakan tegas kepada Firullazi.


"Pada saat dilakukan penangkapan, kita sudah melakukan secara humanis, tiba-tiba dia melakukan perlawanan dengan mengeluarkan senjata. Ada indikasi pelaku itu saat diamankan petugas, mengeluarkan senjata yang membahayakan petugas," sebut Pandra, Ahad.


"Saat ditangkap, pelaku membawa senjata api, serta melawan petugas yang dapat membahayakan petugas dan orang lain," sambungnya.


Terpisah, Kapolres Lampung Utara AKBP Kurniawan Ismail mengatakan, pihaknya sudah melakukan penangkapan sesuai dengan SOP. 


Kurniawan juga menyebut tindakan yang diberikan kepada Firullazi karena adanya perlawanan yang membahayakan petugas kepolisian.


Dari hasil penyelidikan dan pengembangan pasca kejadian curas (kambing) di wilayah hukum Polres Lampung Utara yang mengakibatkan meninggalnya korban (pemilik kambing) yang ditembak pelaku berjumlah 4 orang spesialis curi hewan ternak.


Tim gabungan langsung bergerak mengumpulkan bukti-bukti kuat yang mengarah kepada tersangka Firullazi dan 3 orang lainnya masih DPO (dalam pengembangan).


"Adanya perlawanan aktif yang dilakukan tersangka curas dengan pembunuhan ini direspons oleh tim dengan memberikan tindakan tegas terukur, namun tersangka dinyatakan meninggal dunia saat akan dirawat di rumah sakit," ujar Kurniawan. (*)

TrendingMore