Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Kisruh KRI Usman-Harun, Beredar Satire PM Singapura Blokir Fb SBY


JAKARTA - Ketegangan antara Indonesia dan Singapura lantaran kontroversi penamaan KRI Usman-Harun menuai tulisan satire dalam laman internet yang menyerupai situs berita, New Nation. Laman tersebut menayangkan tulisan berjudul "PM Lee unfriends Susilo Bambang Yudhoyono on Facebook, untags him from photos".

Di dalamnya, New Nation menulis PM Singapura, Lee Hsien Loong, telah memblokir akun Facebook Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari daftar teman. Selain menghapus SBY sebagai teman, Lee juga juga menghilangkan dan menghapus tag-tag foto yang menunjukkan SBY di dalam koleksi albumnya.

Sementara dalam kenyataannya, akun Facebook yang terverifikasi sebagai akun resmi Presiden SBY adalah fanpage. Kisruh soal kapal perang milik TNI AL ini memang sempat memicu ketegangan di antara dua negara.

Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said merupakan dua prajurit Korps Komando Operasi (KKO) TNI AL, yang tewas setelah dihukum mati oleh Pemerintah Singapura pada 17 Oktober 1968. Mereka berdua ditangkap sesudah mengebom MacDonald House di Orchard Road, Singapura.

Aksi Usman dan Harun pada 10 Maret 1965 itu menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang lain. Singapura menganggap Usman dan Harun sebagai teroris. Adapun Indonesia menempatkan mereka sebagai pahlawan karena gugur saat menjalankan tugas.

Sikap Singapura atas penamaan kapal ini dipandang berlebihan. Karena itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menolak hadir dalam acara Singapore Airshow yang berlangsung 11 sampai 16 Februari 2014. Ketidakhadiran Moeldoko beralasan Singapura telah membatalkan undangan untuk 100 perwira TNI sebagai bagian protes Negeri Singa itu soal penamaan KRI.

Sementara itu, Moeldoko mengatakan penamaan kapal tersebut merupakan urusan internal Indonesia dan tidak ada maksud membuka luka lama dalam hubungan bilateral kedua negara.
 
"Ini persoalan internal kita. Nama itu ditentukan, ada tiga kapal, (yakni KRI) Bung Tomo, Usman, Harun, sekarang baru muncul persoalan," kata dia, seperti dilansir kompas.com.

Pembatalan undangan 100 anak buahnya dipandang Moeldoko sebagai hal biasa. Ia berharap masalah tersebut tidak berlanjut karena hubungan baik antara Singapura dan Indonesia selama ini sudah terjalin.

TrendingMore