Facebook Bisa Memalsukan Fitur 'Like' ?
KORANFESBUKER.com - Baru-baru ini, situs jejaring sosial Facebook digiring ke meja hijau dengan tuduhan memalsukan fitur 'like'.
Dilansir Cnet dan diktuip merdeka.com, Jumat (10/1/2014), gugatan tersebut diajukan oleh pengacara dari Colorado atas nama pengguna Facebook Anthony Ditirro kepada Pengadilan San Jose California Utara.
Ditirro menegaskan bahwa pada bulan November 2013 lalu, Facebook telah melakukan kecurangan dengan memalsukan 'like' pada USA Today. Ditirro mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah mengunjungi situs berita USA Today, atau klik apapun mengenai web USA Today, maupun halaman Facebook USA Today. Namun tiba-tiba diketahui bahwa dirinya telah menyukai atau me'like' USA Today.
"Ditirro tidak memiliki hal-hal negatif dengan USA Today, hanya saja dia bukan pembaca setia situs tersebut, namun mengapa tiba-tiba Ditirro menyukai USA Today di Facebook? Ini semacam memberi dukungan pada salah satu pihak tanpa izin sebelumnya pada pihak yang bersangkutan," ujar pengacara Ditirro.
Terdakwa diduga melakukan pelanggaran sejumlah kode etik bisnis di California, dan jika terbukti benar maka Facebook terancam denda USD 750 atau setara Rp 8,8 juta per orang. Sebab diketahui, Ditirro bukan satu-satunya orang yang mengalami hal itu, beberapa teman Facebook-nya juga bernasib senada.
Menanggapi hal tersebut, Facebook cukup tenang dalam menghadapinya. Melalui juru bicaranya, pihak Facebook mengungkapkan bahwa itu tuduhan yang tidak beralasan.
"Tuduhan yang diajukan itu sama sekali tidak ada dasarnya. Kami tetap akan membela diri dan tetap semangat," ujarnya seperti yang dikutip dari Ubergizmo (13/1/2014).
Diketahui, ini bukan jalur hukum pertama yang dilalui oleh Facebook. Sebelumnya beberapa kasus sempat menyeret situs bikinan Mark Zuckerberg ini terkait masalah privasi.
Menanggapi hal tersebut, Facebook cukup tenang dalam menghadapinya. Melalui juru bicaranya, pihak Facebook mengungkapkan bahwa itu tuduhan yang tidak beralasan.
"Tuduhan yang diajukan itu sama sekali tidak ada dasarnya. Kami tetap akan membela diri dan tetap semangat," ujarnya seperti yang dikutip dari Ubergizmo (13/1/2014).
Diketahui, ini bukan jalur hukum pertama yang dilalui oleh Facebook. Sebelumnya beberapa kasus sempat menyeret situs bikinan Mark Zuckerberg ini terkait masalah privasi.