Versi Sitok Srengenge, RW Tutupi Kehamilannya
![]() |
Sitok Srengenge |
KORANFESBUKER.com - Setelah sekitar lima kali bersetubuh dengan Sitok Srengenge, RW (22) akhirnya hamil. Namun, menurut pengakuan Sitok, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) itu sempat menutupi kehamilannya.
Menurut Sitok, seperti dituturkan pengacara Dwi Ria Latifa bercerita, RW baru memberitahu bahwa dirinya hamil kepada Sitok pada 6 September lalu.
"RW komunikasi lewat BBM pada tanggal 6 September, mohon ditelepon balik. Dia bilang 'maaf aku bohong, baru ngasih tahu sekarang, aku sudah hamil 17 minggu'," kata Ria lewat telepon, Jumat (6/12/2013).
Ria mengatakan, tidak jelas alasan RW menutupi kehamilan. Padahal, kata Ria, sebelumnya Sitok selalu menanyakan apakah RW lancar datang bulan atau tidak. "Kamu mens ga, dijawab 'aku aman'. Dia menutupi kehamilannya," kata Ria.
Setelah memberitahu lewat BlackBerry Messenger (BBM) pada 6 September lalu, lanjut Ria, RW meminta Sitok untuk datang hari itu juga ke rumahnya. Kepada Sitok, RW mengatakan orangtua dan teman dekatnya sudah tahu perihal kehamilannya.
"Tapi saat itu Sitok ga bisa, lagi ke Yogja ada acara ketoprak," ujar Ria.
Setelah menghadiri acara kesenian di Lampung pada 10-11 September, kata Ria, Sitok menghubungi RW untuk mendatangi orangtua RW ke rumahnya pada 14 September.
"Tapi di situ RW marah-marah, dia bilang ortunya mau berangkat haji. Di situ komunikasi mulai renggang, istilahnya dia ngambeklah, marah," kata Ria.
Selama satu setengah bulan orangtua RW naik haji, kata Ria, komunikasi Sitok-RW terputus. "Setiap BBM yang dikirim (Sitok) tersilang, kontak hilang. Sitok tidak tahu juga, apakah RW tidak mau melayani bicara atau dia menunggu orangtuanya balik (naik haji)," ujar Ria.
Baru pada 6 November, kata Ria, Sitok berhasil menghubungi RW namun perempuan itu masih ngambek. "Sudah telat," kata Ria menirukan ucapan RW, seperti diungkapkan Sitok.
"Tak ada komunikasi sampai akhirnya kasus ini meledak karena pelaporan yang dilakukan RW ke polisi," ujar Ria tentang laporan ke Polda Metro Jaya akhir November lalu.
Ria menduga, komunikasi Sitok-RW mulai renggang ketika seorang dosen UI ikut mendampingi RW. Sebab, kata Ria, sang dosen pernah menelepon istri Sitok, Farah Maulida, bahwa ada mahasiswi yang dihamili oleh suaminya.
Karena kenal juga dengan si dosen, Sitok lantas menghubunginya dan meminta dia menjadi mediator ke keluarga RW. Lewat si dosen, kata Ria, Sitok meminta alamat dan nomor telepon orangtua RW.
"Tapi tidak dikasih sampai meledak perkara ini," kata Ria.
Seperti diketahui, pekan lalu Sitok dilaporkan RW ke Mapolda Metro Jaya karena telah menghamilinya. Menghadapi proses hukum itu, Sitok pun sudah mundur dari Komunitas Salihara, komunitas seni tempat dia bekerja sebagai kurator.